Minggu, 19 Mei 2013

CEK DATA NUPTK ANDA

Filled under:

 Silahkan klik disini  

http://padamu.kemdikbud.go.id/#!/index

Posted By To Learn Information and Communication16.44

Kamis, 02 Mei 2013

Pemerintah Beri Perhatian Serius Kepada Siswa Miskin

Filled under:



05/02/2013 (All day)
Jakarta --- Terkait dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all) dan amanat UUD 1945 pasal 31, Pemerintah memberikan perhatian serius kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin. Perhatian lebih kepada siswa-siswa dari keluarga miskin diharapkan dapat menurunkan angka putus sekolah dan menjadi elevator sosial bagi mereka, ujar Mendikbud Mohammad Nuh. "Yang harus kita beri perhatian lebih adalah anak-anak dari 20% termiskin, karena angkadrop-out cukup tinggi, dan angka melanjutkan sekolah masih kurang," kata Menteri Nuh di hadapan sejumlah wartawan, di ruang kerjanya, hari ini Kamis (2/5/2013).
Salah satu bentuk perhatian pemerintah adalah dengan memberikan bantuan berupa beasiswa siswa miskin (BSM), yang pada tahun pelajaran 2013/2014 akan dinaikkan unit-cost-nya. Mantan Menkominfo tersebut menjelaskan bahwa BSM untuk siswa SD, dinaikkan dari Rp. 360.000 per bulan menjadi Rp. 450.000, sedangkan untuk siswa SMP naik dari Rp. 550.000 menjadi Rp. 750.000. "Kalau untuk siswa SMA/SMK sudah dirasa cukup yaitu 1 juta," ujarnya menambahkan.
Selain itu, menurut Mendikbud, mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah memulai program Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang ditandai dengan pemberian bantuan operasional sekolah (BOS) untuk sekolah menengah. Dengan program PMU tersebut diharapkan angka partisipasi peserta didik di jenjang pendidikan menengah dapat naik signifikan. Sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi, Kemdikbud memiliki program Bidikmisi yang memberi kesempatan mahasiswa miskin untuk mengenyam pendidikan tinggi baik di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).
Menteri Nuh menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun angka partisipasi peserta didik dari keluarga miskin sudah meningkat, namun Pemerintah terus berupaya menaikkan angka tersebut demi perbaikan taraf hidup mereka nantinya. Tahun 2011 sudah ada peningkatan dimana siswa miskin yang kuliah di perguran tinggi naik dari 1,1% menjadi 3,45%. "Namun itu belum cukup, kita gelontor terus agar mereka bisa menikmati pendidikan," kata Mantan Rektor ITS tersebut. (NW)

Posted By To Learn Information and Communication00.41

Kemdikbud Gelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013

Filled under:


05/02/2013 (All day)

Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan nasional Tahun 2013, hari ini, Kamis (2/5). Upacara dimulai pukul 08.00 WIB berlangsung khidmat dan tertib. Bertindak sebagai pembina upacara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
Mendikbud Mohammad Nuh, menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai vaksin dan elevator sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua hal tersebut dapat menaikkan daya tahan sosial agar terhindar dari penyakit kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan beradaban, serta meningkatkan status sosial masyarakat.
Pentingnya peranan tersebut, kata Menteri Nuh, melatar belakangi dipilihnya tema Hardiknas 2013 “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan”. Tema itu merupakan cerminan dari jawaban terhadap tantangan, persoalan, dan harapan seluruh masyarakat dalam menyiapkan generasi yang lebih baik. Layanan pendidikan harus dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All) tanpa membedakan asal-usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan.
Dalam kesempatan tersebut Kemdikbud memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 168 pegawai di lingkungan Kemdikbud. Sebanyak 47 pegawai menerima Satyalancana Karya Satya XXX Tahun, 108 pegawai menerima Satyalancana Karya Satya XX Tahun, serta 15 pegawai memperoleh Satyalancana Karya Satya X Tahun.
Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 di kantor Kemdikbud menghadirkan siswa-siswi SMP Negeri 216 Jakarta dan SMA Negeri 78 Jakarta sebagai paduan suara. (JS)

Posted By To Learn Information and Communication00.35

Hardiknas 2013, Pendidikan Sebagai Vaksin dan Elevator Sosial

Filled under:



05/02/2013 (All day)
Jakarta --- Dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai vaksin dan elevator sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua hal tersebut dapat menaikkan daya tahan sosial agar terhindar dari penyakit kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan beradaban, serta meningkatkan status sosial masyarakat.
“Bagaimana caranya menaikkan daya tahan (imunitas) sosial agar terhindar dari ketiga macam penyakit tersebut? Jawabannya adalah pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan dapat menjadi vaksin sosial,” kata Mendikbud saat membacakan sambutannya pada upacara peringatan Hardiknas (2/5), di halaman Kantor Kemdikbud.
Pentingnya peranan tersebut, kata Menteri Nuh, melatar belakangi dipilihnya tema Hardiknas 2013 “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan”.Tema itu merupakan cerminan dari jawaban terhadap tantangan, persoalan, dan harapan seluruh masyarakat dalam menyiapkan generasi yang lebih baik. Layanan pendidikan harus dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All) tanpa membedakan asal-usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan.
Mendikbud mengatakan, akses pendidikan dipengaruhi oleh ketersediaan satuan pendidikan dan keterjangkauan dari sisi pembiayaan. Untuk itu, pemerintah terus menerus menyiapkan ketersediaan satuan pendidikan yang layak, terutama di daerah 3T, termasuk di dalamnya pengiriman guru melalui program Sarjana Mendidik di daerah 3T (SM3T).
Dari sisi keterjangkauan pemerintah telah menyiapkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi dan Beasiswa. Pada tahun 2013 ini, telah disiapkan anggaran Rp 7,8 triliun untuk BSM.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, mulai tahun pelajaran 2013/2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas.
Bertahap, berarti kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap  jenjang, tetapi hanya di kelas 1 (satu) dan kelas 4 (empat) untuk jenjang SD, dan kelas 7(tujuh) untuk SMP, serta kelas 10 (sepuluh) untuk SMA dan SMK. Terbatas diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah.
Kurikulum 2013 Ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. “Hal ini penting dalam rangka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan generasi emas 2045,” katanya. (AR)

Posted By To Learn Information and Communication00.26

Polling Guru