Rabu, 20 Maret 2013

Jiwa enterpreneur yang diperlukan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah.

Filled under:


Oleh: Aris Dwi Cahyono Widyaiswara Departemen Edukasi PPPPTK BOE Malang Jawa Timur

A. Latar belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah  menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki kompetensi kewirausahaan dari lima dimensi kompetensi minimal yang harus dikuasai guna menunjang keprofesianya dalam melaksanakan tugasnya.
Salah satu peran kepala sekolah/madrasah dalam  meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah dibutuhkan kepala sekolah/madrasah yang mampu mewujudkan kualitas siswa yang  kreatif, inovatif, berpikir kritis, dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship). Dan yang tidak kalah penting adalah kepala sekolah dapat membimbing, menjadi contoh, dan menggerakkan guru dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah.

B.     Konsep
Salah satu kompetensi kepala sekolah yang harus dikuasai adalah kewirausahaan yang akan mendukung tugas dan fungsinya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan focus pada karakteristiknya (sifatnya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri kewirausahaan. Dengan harapan sifat-sifat tersebut dapat bermanfaat untuk mengembangkan dan mencapai keberhasilan dalam melaksanakan  tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif/inovatif dan kesanggupan hati (qolbu) untuk mengambil resiko atas keputusan hasil ciptaannya serta melaksanakannya secara baik sehingga nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai. Jadi, seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain dan hasilnya adalah buah pikiran yang asli.

C. Kreatif berarti menghasilkan daya cipta karena belum pernah ada sebelumnya; inovatif berarti memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Pada dasarnya  siapapun yang memiliki jiwa kewirausahaan akan menjadi agen perubahan yangmampu dan sanggup mentransformasi sumberdaya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang menguntungkan, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi.

 D. Tujuan Pengembangan Kewirausahaan
      Dalam kewirausahaan akan mengajarkan cara-cara berpikir kreatif, inovatif, positif, dan menggerakan hati nurani untuk lebih proaktif, properubahan, mendorong keingintahuan, ulet, gigih, berani mengambil resiko, dan mengajarkan peserta didik tentang pentingnya prakarsa (keberanian moral) untuk melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, akan tetapi akan membawa nilai tambah serta keuntungan yang lebih besar. Maka, kedepan, pendidikan jiwa kewirausahaan dapatdiajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga sampai perguruan tinggi.
       Bahwa kewirausahaan dapat dimiliki oleh siapa saja yang ingin menjadi wirausaha sukses dan memperoleh keuntungan darinya (ekonomi dan/atau non-ekonomi, material dan/atau non-material). Kewirausahan itu bukan hanya miliknya para pengusaha, akan tetapi milik siapa saja, termasuk kepala sekolah, pengawas dan bahkan menteri sekalipun karena mereka juga dapat disebut sebagai wirausaha jika mereka sukses dalam pekerjaannya. Kebetulan, yang banyak mempraktekkan kewirausahaan adalah para pengusaha karena mereka tahu manfaatnya.
      E. Karakteristik / Dimensi Kewirausahaan
Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu: (1) kualitas dasar kewirausahaan, yang meliputi kualitas daya pikir yaitu bagaimana mengembangkan, menciptakan, memodifikasi, mengadakan perubahan , dll.  Daya hati/qolbu bagaimana melakukan prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, dan daya pisik dengan menjaga kesehatan, stamina,dan memiliki energy. (2) kwalitas intrumental kewirausahaan yaitu penguasaan disiplin ilmu, baik mono disiplin ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu.
Misalnya, seorang kepala sekolah harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya. Misalnya, mereka harus memiliki ilmu-ilmu berikut yaitu: ilmu pendidikan, teori perubahan, kebijakan pendidikan nasional dan daerah, manajemen pendidikan, pengembangan organisasi pendidikan, pengembangan administrasi pendidikan, perencanaan pendidikan, regulasi pendidikan, kepemimpinan pendidikan, komunikasi dan jejaring pendidikan, supervisi pendidikan (pembelajaran, manajemen sekolah, dsb.), dan akreditasi sekolah.

F. Cara-cara Mengembangkan Kewirausahaan
Pengengembangan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut. Pertama,melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kecenderungan kepemilikan kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui pengisian questioner kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan (ILO) atau lainnya. Dari hasil yang diperoleh dari pengisian daftar/jawaban tersebut dapat diketahui tingkat kecenderungan kewirausahaan. Kedua, setelah mengetahui tingkat/level maka dapat dilakukan berbagai upaya yang disebut “belajar”. Ketiga,mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya: membaca (buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan yang telah sukses, mengikuti seminar dan lokakarya, mengundang wirausahawan, menyimak acara-acara kewirausahaan di televisi dan kegiatan lainnya.
 G. Manfaat kompetensi kewirausahaan bagi Kepala sekolah/madrasah adalah:
 1.   mampu menciptakan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/madrasah,
 2.   mampu bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif,
 3.   memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah sehingga dapat meraih kesuksesan,
 4.   memiliki jiwa pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan yang ada di sekolah/madrasah,
 5.   memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa,
 menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya

H. Menjadi seorang wirausaha yang sukses
Kepala sekolah/madrasah sebagai seorang wirausahawan yang sukses harus memiliki tiga kompetensi pokok yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap/sifat lewirausahaan. Dari tiga kompetensi tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga  Keterkaitan ketiga kompetensi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Kompetensi kewirausahaan (Anonim 4, 2005)
           Pengertian kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/sifat. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan menerapkan pengetahuan. Sifat/sikap adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang (Anonim 4, 2005). Apabila seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan mengalami kegagalan sebagai wirausahawan yang sukses.
Keterampilan-keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan menurut Hisrich & Peters (2002) adalahketerampilan teknikal, manajemen bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara, mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya manajemen, melatih, bekerja sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan bisnis dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi, pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan. Jiwa wirausahawan personal meliputi: disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras, pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.


Daftar Pustaka
Anonim 1. 2005. Apakah Usaha dan Kewirausahaan Itu? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.
  ---------2. 2005. Siapa Wirausaha Itu? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.
  ---------3. 2005. Bagaimana Seharusnya Wirausaha Bersikap dan Bertindak? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.
 ----------4. 2005. Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.
 ----------5. 2005. Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Bagus? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.
  ---------6. 2005. Apa Langkah Selanjutnya untuk Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy: International Training.
  ---------7. 2002. Memiliki dan Melaksanakan Kreativitas Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama Ditjen Dikdasmen. Depdiknas.
  Hisrich, R.D. & Peters, M.P. 2002. Entrepreneurship. Fifth Edistion. New York: McGraw Hill Irwin.
  PPTK BPSDMP dan PMP2011Suplemen Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar

Polling Guru